
Sugiono, S.Pd
Staff SDM dan Mutu Yayasan Al-Fityan Medan.
Growth Mindset Coach
Nabi saw.bersabda: “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku bergantung pada persangkaan hamba kepada-Ku. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku pada keadaan sendiri, Aku mengingatnya pada diri-Ku. Kalau dia mengingat-Ku di dalam suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di dalam kumpulan yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
(HR Bukhari No. 7405 dan Muslim No. 2675)
A. Pengertian dan Jenis Mindset
Hadist diatas merupakan gambaran betapa pentingnya sebuah pola pikir (pandangan) terhadap diri dan keadaan, Carol S. Dweck, PH.D. dalam bukunya Mindset menuliskan bahwa selama 20 tahun melakukan penelitian menunjukkan bahwa pandangan yang anda adaptasi untuk diri anda sangat mempengaruhi cara anda mengarahkan kehidupan. Hal ini dalam masyarakat kita merupakan harapan untuk melakukan penilaian terhadap sebuah kondisi, setiap situasi menuntut penegasan terhadap kecerdasan, kepribadian, ataupun karakter. Pandangan banyak orang tentang kecerdasan yang tidak dapat berubah dan pandangan terhadap kecerdasan yang dapat berubah telah mempengaruhi jalan hidup setiap orang.
Apa yang anda pikirkan?, Apa yang anda rasakan?, dan apa yang anda akan lakukan? Adalah pertanyaan yang akan menggelitik setiap orang terhadap segala kondisi, dan setiap jawaban akan mempengaruhi pola pikir, kesadaran, perasaan dan sikap. Orang yang memiliki pandangan/keyakinan bahwa sifat, karakter, inteligensi, dan kepribadian adalah tetap (Fixed Mindset) akan membuktikan secara berulang bahwa dirinya sesuai dengan keyakinannya. Dan bagi orang yang memiliki pandangan/keyakinan bahwa sifat, karakter, inteligensi, dan kepribadian dapat berkembang (Growth Mindset) melalui upaya-upaya tertentu, setiap orang akan tumbuh dan berkembang melalui pembelajaran dan pengalaman.
Akan Lebih mudah memahami jika kita defenisikan bahwa Mindset Tetap : Keyakinan bahwa manusia terlahir dengan kadar kecerdasan, kemampuan, dan potensi yang tetap. Dan Mindset Tumbuh : Keyakinan bahwa dengan latihan, ketekenun dan ikhtiar, manusia memiliki potensi tidak terbatas untuk belajar dan berkembang.
B. Pembelajaran dan tantangan
Sekolah sebagai salah satu lembaga yang konsen dalam pendidikan anak, memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi untuk mengembangan potensi peserta didik, dan kunci utama dari pendidikan adalah peran guru, aktivitas pembelajaran yang diperankan guru dan siswa menjadi eksperimen terhadap pertumbuhan dan perkembangan potensi akademik, potensi kepribadian, potensi minat dan bakat, bahkan potensi karakter yang ada dalam diri setiap peserta didik. Pandangan setiap peserta didik memiliki ke unikan merupakan modal dasar untuk merancang pembelajaran yang penuh tantangan dan hal-hal baru dalam upaya meningkatkan potensi peserta didik. Pembelajaran bermakna, aktif dan mendalam menjadi merupakan proses yang harus diwujudkan untuk ketercapaian tumbuh kembang anak.
Carol S. Dweck, PH.D., mengidentifikasi lima situasi penting ketika mindset membuat perbedaan besar: tantangan, rintangan, kerja keras, kritik, dan keberhasilan orang lain. Kelima kondisi ini akan menunjukan betapa berbedanya mindset tetap dan mindset tumbuh, dan kondisi ini selalu kita jumpai di sekolah, sikap guru memberikan respon terhadap situasi yang timbul akan memberikan umpan balik pada siswa dan akan menjadi maindset diantara keduanya hingga guru bisa memberikan pembelajaran kepada peserta didik untuk menjadi pembelajar, atau menerima keadaan apa adanya.
Orang-orang yang berpikir tetap, tantangan sebisa mungkin dihindari agar dapat terlihat cerdas dan mampu, sementari bagi yang memiliki mindset tumbuh, tantangan untuk dihadapi sekaligus menunjukkan keinginan yang kuat untuk belajar dan berkembang
Mindset tetap akan merespon rintangan dengan sikap pasrah dan menyerah, sementari mindset tumbuh memiliki respon sebaliknya, yaitu menunjukkan ketekunan dan ketangguhan dalam menghadapi rintangan dan kendala
Bagi mindset tetap, ikhtiar/kerja keras adalah tindakan buruk, butuh energi dan sia-sia, jika anda mahir anda tidak perlu bekerja keras untuk melakukannya, bagi mindset tumbuh, ikhtiar dan kerja keras adalah sangat penting untuk mencapai keberhasilan dan kerja keras.
Kritik merupakan umpan balik negatif, meskipun membangun, akan dianggap sebagai serangan bersifat pribadi dan cenderung diabaikan bagi pemikir tetap, namun bagi pemikir tumbuh kritik adalah sarana umpan balik penting yang dapat membantu pembelajaran dan pengembangan diri
Dan keberhasilan orang lain merupakan ancaman serta perasaan tidak aman bagi pemikir tetap, sebaliknya, bagi pemikir tumbuh, keberhasilan orang lain adalah inspirasi bagi dirinya dan dapat dijadikan sumber belajar.
C. Langkah Pembelajaran dengan Growth Mindset
Prinsip pembelajaran yang harus dibangun dengan maindset tumbuh dapat dilakukan dengan menanamkan konsep-konsep dasar sebagai berikut :
a. Berikan yang terbaik dalam setiap kondisi
b. Senantiasa membangun hubungan baik
c. Meyakinkan setiap orang memiliki potensi baik
d. Memahami cara belajar terbaik dan mampu melaksanakannya
e. Kegagalan adalah awal kesuksesan
f. Hilangkan rasa takut salah dan tumbuhkan rasa empati
g. Memberikan pengakuan yang tulus
Dengan mengembangkan prinsip ini, langkah pembelajaran yang dapat kita lakukan dalam mengembangkan pola pikir berkembang dalam pembelajaran dapat kita lakukan berbagi upaya berikut.
- Guru harus memulai dari Pengenalan Mindset, mindset tetap dan mindset tumbuh, dan itu harus diawali oleh pemahaman guru tetang MINDSET. Mengajarkan mindset tumbuh kepada siswa tidak hanya meningkatkan nilai akademis, namun dimulai dari mindset siswa bahwa sekolah bukan sebagai tempat yang penuh ancaman, melainkan tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berkembang.
- Bina hubungan baik, tidak mungkin untuk meyakinkan siswa bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi sukses dan hebat, kecuali mereka punya alas an untuk mempercayai kita(guru). Membina hubungan mendalam dan penuh makna merupakan kunci agar kita dapat mengarahkan siswa untuk mengenali potensi mereka.
- Memberikan dan berbicara tentang otak, kelebihan manusia dari makhluk ciptaan Tuhan. Ketika siswa memahami kekuatan yang mereka miliki untuk mengembangkan otak mereka, kepintaran bukan lagi kualitas abstrak yang hanya dimiliki segelintir orang dan kesuksesan sangat mungkin diraih oleh orang yang mau bekerja keras dan bekerja cerdas.
- Menumbuhkan pembelajaran metakognisi ; kesadaran diri akan kenutuhan kita sebagai pembelajar, guru harus membantu siswa memahami cara terbaik mereka belajar. dengan mengembangkan metakognisi didalam kelas, berarti mengembangkan kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan, pemecahan masalah, dan pikiran kritis diantara siswa.
- Membina kelas yang gembira dan Kreatif, berarti berinvestasi pada modal social sekolah, membina hubungan yang membuat kelas memiliki pengalaman yang lebih kaya, mendalam, dan memuaskan. dapat dilakukan dengan melibatkan siswa atau dengan kata lain meningkatkan keterlibatan siswa.
- Lakukan Refleksi, refleksi adalah proses yang sangat penting untuk melahirkan pemahaman, dengan merenungkan materi pelajaran dan perbuatan kita, itu membantu kita untuk lebih efektif memperbaiki cara kita belajar (siswa) ataupun mengajar (guru). Merenungkan apa yang telah kita lakukan, kelebihan dan kekurangannya, strategi yang telah kita lakukan, usaha maksimal yang telah dilakukan, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi maslah/hambatan, akan menjadi sebuah pembelajaran terbaik di masa dating.
D. Penutup
Kemampuan mengendalikan pikiran dan keyakinan terhadap potensi yang dimiliki setiap diri adalah modal utama untuk mengembangkan pola pikir tumbuh. Pengetahuan setiap diri terhadap dirinya sendiri memiliki manfaat yang positif dan besar untuk kehidupan setiap individu yang menyadari akan kelebihan dan kekurangannya, karena itu pahami apa yang kita pikirkan, yakini sebuah kebaikan dan positif, lakukan, dan kita akan berhasil menggapai sukses kebaikan yang kita harapkan.
Biasakan diri kita untuk mengembangkan maindset tumbuh/pola pikir berkembang, temukan cara terbaik untuk belajar dan mengajar, dan tularkan semangat pembelajaran kepada peserta didik, hingga pada akhirnya kita akan melihat seluruh peserta didik mengalami loncatan kompetensi yang baik karena kesadran untuk belajar yang telah tumbuh pada peserta didik.